KODE ETIK AMATIR RADIO (INDONESIA)

Salah satu hal yang luput dibahas pada 
Munas ORARI VIII tahun 2006 di Bali 
adalah penyempurnaan Kode Etik Amatir 
Radio. Hal ini sesungguhnya telah dia-
manatkan dalam Munasus ORARI di 
Tretes, dan tertuang dalam keputusan 
KEP 05/MUNASUS/2003 tanggal 22 
Februari 2003, yang antara lain telah 
memutuskan bahwa penyempurnaan 
Kode Etik Amatir Radio akan dilaksana-
kan pada Munas ORARI Ke VIII tahun 
2006.  
Ada beberapa alasan mengapa teks 
Kode Etik Amatir Radio (Indonesia) yang  
merupakan terjemahan dari The Ama-
teur Code perlu disempurnakan lagi, 
antara lain:  
 
• Kode Etik Amatir Radio terkesan 
kurang menghargai pencipta teks 
aslinya yaitu Paul M. Segal, W9EEA;  
• Teks Kode Amatir Radio banyak meng-
gunakan kata “ia” dan “-nya”. Ini tidak 
tepat mengingat “ia” dan “-nya” meru-
pakan kata sandang bagi pihak ketiga 
sehingga ketika dibacakan bersama-
sama akan terkesan kode etik terse-
but justru dibacakan untuk orang lain;  
• Adanya terjemahan yang kurang tepat, 
yaitu “considerate” yang diterje-
mahkan sebagai “berjiwa perwira”.  
Apabila sikap berjiwa perwira tersebut 
kemudian dihubungkan dengan penje-
lasannya: “Tidak akan menggunakan 
udara untuk kesenangan pribadi …” 
dan seterusnya, maka akan terdengar 
“tidak ‘nyambung”.  
 
 Mengingat penyempurnaan naskah 
Kode Etik Amatir Radio hanya mungkin 
dilakukan dalam Munas ORARI, maka 
menjadi tugas Pengurus ORARI saat ini 
(termasuk ORARI Lokal dan ORARI 
Daerah) untuk mulai dari sekarang 
menyiapkan bahan draft usulan/masuk-
an untuk dibawa ke Munas IX nanti. Ada 
pun usulan penyempurnaan yang dapat 
disampaikan saat ini antara lain:  
1. Untuk menghargai pencipta teks 
aslinya, pada bagian akhir 
teks/naskah Kode Etik Amatir Radio 
sebaiknya mencantumkan: “Teks Asli 
The Amateur Code ditulis oleh Paul M. 
Segal W9EEA, 1928“ 
2. Menghilangkan semua kata “ia” dan “-
nya” dari teks Kode Etik Amatir Radio. 
Tanpa menggunakan kata “ia” dan “-
nya”, naskah Kode Etik akan terasa 
lebih lugas terutama saat dibacakan 
bersama-sama, menyatakan bahwa 
itu merupakan sikap bersama kita 
Amatir Radio (bukan sikap orang lain).  
3. Apabila dimungkinkan, carikan kata 
yang lebih tepat dari istilah “berjiwa 
berwira” sebagai terjemahan dari 
“considerate” yang lebih memiliki 
makna sebagai tenggang rasa atau 
tepo-seliro, sehingga secara utuh 
antara teks inti dengan penjelasannya 
akan menjadi lebih sesuai.  
4. Mencantumkan: Kode Etik Amatir Ra-
dio dirumuskan ulang pada Munas 
ORARI IX, 2011”  
[73]

by. Gatot Dewanto, YE1GD  


0 komentar: